Fairy Tail Chapter 41 Raungan Sang Iblis "Ho Ho Ho!!" Es yg menyegel Deliola terus mencair. "Hieaaahh.....!!" Dengan pukulan apinya, Natsu menyerang Zardy. Zardy menghindar. "Memangnya nggak apa-apa ya?? Memakai sihir api dalam keadaan seperti ini ... ?? Nanti proses pencarian Deliola semakin cepat lho ..." Duaaaaarr....!!! Tanpa mempedulikannya, Natsu menendang Zardy dengan tendangan Apinya. "Kalau cuma pakai sihir api, es itu sudah mencair ... Kalian semua tak akan bersusah payah begini kan?? Kalau aku bisa membereskanmu secepatnya dan menghajar orang yg ada di atas sana, semuanya akan selesai" "Ho Hoo... Aku cukup terkejut dengan kecepatan cara berpikir dan Fleksibilatasmu di medan pertempuran ini lho ..." Selama mereka bertarung, es yg menyegel Deliola terus mencair. Derr... Derr... Derr... "Reruntuhan ini bergetar lagi ..." Getaran akibat Moon Drip terasa sampai ke tempat Gray. "Itu karena Ritual Moon Drip telah dimulai, dan es penyegel Deliola sudah mulai mencair" "Ull akan ..." "Kelihatannya cukup sampai di sini saja ya ... Kalian tak bisa menghentikannya lagi" "Kau pikir sudah berapa lama aku menanti-nanti saat seperti ini hah?? 10 tahun aku mengumpulkan anak buah dan semua pengetahuan ... Dan akhirnya aku mengetahui sesuatu tentang pulau ini ... Galuna, pulau yg mengumpulkan semua cahaya bulan" Bwuuutss... Lyon menyerang Gray dengan puluhan anak panah salju. "Ukh...." Gray menahannya. "Kami sudah membawa Deliola dari Brague 3 tahun yg lalu" terang Lyon sambil terus menyerang. Battss.... Gray menghancurkan panah-panah Lyon. "Jadi, kau sudah melakukan hal yg sia-sia ini selama tiga tahun ya" "Sia-sia katamu??" Lyon mulai marah. "Selama 10 tahun ini ... Cuma itu saja yg bisa dikatakan oleh orang-orang yg suka bermalas-malasan di Guild!!" Lyon menyerang tubuh Gray dengan tembakan salju. "Aku hanya mempercayai apa yg dikatakan Ull saja" Gray bertahan. "Kalau kau pergi ke negeri barat, banyak sekali penyihir- penyihir lain yg lebih kuat dariku" Gray mengingat kata-kata Ull. "Dan akhirnya aku tiba di Fairy Tail" Gray menceritakan masa lalunya. "Memang benar ada banyak sekali penyihir-penyihir yg hebat . .. Aku sampai tak percaya" "Percuma saja, Ice Dossier itu adalah sihir yg mengandung perasaan dari orang yg melepaskan sihir itu ... Sekuat apapun sihir yg digunakan oleh pihak ketiga, es itu tak akan bisa mencair" Gray teringat kata-kata Master Makalov saat ia masih kecil. "Kenapa begitu ... Bukankah di sini banyak berkumpul penyihir- penyihir yg sangat kuat??" tanya Gray kecil. "Cuma ada satu cara... Dan tak ada yg lainnya ... Tidak, tunggu ... Itu tidak boleh dikatakan. Mencairkan es itu sama saja artinya dengan membunuh diri Ull itu sendiri" Kembali ke masa sekarang. "Kalau ku pikir lagi sekarang, mungkin yg waktu itu ingin dikatakan oleh kakek adalah perihal tentang Moon Drip itu ya" kata Gray. "Dan aku sangat kecewa, karena ternyata yg akan melakukan hal yg sama artinya dengan membunuh Ull itu, adalah kakak seperguruanku sendiri ..." lanjutnya. "Silahkan saja mengoceh sesukamu... Tapi aku hidup demi hari ini" Bwuuzz..... Lyon menyiapkan pukulan srigalanya. "Coba pikirkan baik-baik sekarang, apa yg harus dilakukan seorang murid yg telah ditinggal mati gurunya demi melampaui kemampuan yg dimilikinya!? Jawabanya adalah Deliola!! Kalau bisa mengalahkan musuh satu-satunya yg tak bisa dikalahkan oleh guru, maka aku akan melampaui kehebatannya!! Itu cara berpikir orang yg maju" dengan pukulan Srigalanya, Lyon menyerang Gray. "Kau sama sekali tak sadar bahwa sebenarnya kau sudah salah tujuan di tengah jalan!!" Gray menahan serangan Lyon. "Apa kau pikir orang yg tak bisa melihat apa-apa sepertimu itu bisa menang dari Ull hah!? Terlalu cepat 100 tahun tau!! Kembalilah jalan kaki!!!" Zbwaaaaattss... Gray menebas perut Lyon dengan pedang esnya. Prakk.... Ternyata itu hanya sebuah kloning dari es. "Ice Make..." Lyon asli berada di belakang. "Snow Tiger!!" Harimau es raksasa menyerang Gray. "Ice make ... Prison!!" Gray mengurung Harimau tadi dengan kurungan raksasa. "jadi ini sosokmu yg sebenarnya ya, Lyon ... Mahluk menyedihkan yg sama sekali tak mengenal dunia" "Percuma saja!! Akan ku hancurkan sihir penciptaanmu ini!!" Harimau Lyon berusaha melepaskan diri, namun kurungan Gray terlalu kuat. Set set ... Lyon menyiapkan ancang-ancang. "Keseimbangan penciptaan dengan satu tangan itu jelek ... Karena itu, tenaga tak bisa keluar di saat yg sangat penting" Gray berdiri tepat beberapa meter di depan Lyon. "Ice Cannon!!!" Zdooommmmm... Tembakan Bazoka Gray yg begitu dahsyat mementalkan jauh tubuh Lyon. "Aaaarggkh..." "Itu yg diajarkan oleh Ull kan??" Gray menghentikan serangan. "Oagh..." Brugh... Lyon rebah. "Ighh... Sakit...!!" Rasa sakit di perut Gray akibat tebasan Lyon kembali terasa. "Aku harus menghentikan pendarahannya dulu ..." Gray menyembuhkan lukanya dengan denga sihirnya. OOOOAAAAAAA.....!!! "Apa itu!? Suara barusan!?" suara itu terdengar sampai ke tempat Elsa dan Lucy. "Berisik...!!" Natsu menutup telinga dengan kedua telapak tangannya. Kemudian ia menghadap ke sumber suara. OOOAAAAAAAA.... Tubuh Deliola telah terbebas. "Dia datang!!" Zardy senang. "Su... Suara ini.... Aku tak akan pernah lupa..." Suara itu juga tedengar sampai ke tempat Gray. "Deliola ..." Lyon yg rebah masih sanggup bicara. Gray mengepalkan erat tangannya. "Sial!! Dia sudah bangkit kembali!? Satu satunya pilihan cuma . ... Ice Dossier ...." Bersambung ke Chapter 42
copy right from kekkaishi
MobPartner CounterTOP-RATING

shinobi yg Online::1::Today::1::minggu ini::1::bulan ini::1::Total::913 shinobi

creatif by
jefri pratama@bangka barat

powered by
XTGEM
XtGem Forum catalog